Senin, 23 November 2015

Pemograman WEB II

Senin, November 23, 2015 :: Posted by - Hendra Setiawan :: Category -

-  Aplikasi Distro Berbasis Web

<?php
session_start();
?>
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1" />
<link href="css/style.css" rel="stylesheet" type="text/css" />
<link href="css/highslide.css" rel="stylesheet" type="text/css" />
<script type="text/javascript" src="js/utilities.js"></script>
<script type="text/javascript" src="js/highslide-with-html.js"></script>
<script type="text/javascript" src="js/slideshow.js"></script>
<link rel="shortcut icon" href="images/icon.png" />
<script type="text/javascript">
hs.graphicsDir = 'http://localhost/distro/images/';
hs.outlineType = 'rounded-white';
hs.wrapperClassName = 'draggable-header';
</script>
<title>ZenWalk Distro Clothing</title>
</head>

<body>
<?php
include('koneksi.php');
?>
<div id="menu-atas">
<div id="atas"><div class="logo"><img src="images/logo.png" /></div>
<div class="menu" id="nav">
<ul>
    <li><a href="index.php">Beranda</a></li>
    <li><a href="about.php">Tentang Kami</a></li>
    <li><a href="product.php">Produk Kami</a></li>
    <li><a href="galeri.php">Galeri</a></li>
    <li><a href="hubungi.php">Hubungi Kami</a></li>
    <li><a href="hal-login.php">Login Admin</a></li>
</ul>
</div>
<div id="head">
<div id="imgSShow" align="center"><img src="images/header.jpg" alt="large image" name="SLIDESIMG" id="SLIDESIMG" style="opacity: 1;"><script type="text/javascript" src="js/slide-2.js"></script></div>
</div>
<div><img src="images/bawah-head.png" /></div>
</div>
</div>
<div id="isi">
<div id="kiri">
<div id="judul">Selamat Datang di ZenWalk Distro</div>
Jadi yang membuat kami berbeda adalah desain kaos tersebut benar-benar kami bebaskan ke kalian! Ya, betul sekali, kalianlah yang akan mendesain, dan kalianlah yang akan menentukan kaos mana yang akan kami buat dan jual. Lewat kontes yang kami adakan (sepanjang tahun, tanpa libur!), semua orang bisa mengirimkan desain ke kami melalui situs www.gantibaju.com, yang nantinya akan di-vote oleh semua pengunjung situs.<br /><br />
Hasil voting itu, ditambah dengan penilaian juri-juri khusus yang kompeten di bidangnya, akan dijadikan acuan buat gantibaju.com untuk menentukan desain mana yang akan dicetak. Dan pemenangnya akan mendapatkan uang tunai + royalti dari penjualan kaos tersebut. Seru, kan? <br /><br />
<div id="judul">Rekomendasi Dari Kami</div>
<?php
$q=mysql_query("select * from tbl_barang order by id_barang DESC LIMIT 3");
while($r=mysql_fetch_array($q))
{
echo"<div id='sub-barang'><div class='jdl-brg'>$r[nama_barang]</div><img src='barang/$r[gambar]' width='110' class='gambar'><div id='harga'><i>Harga Rp.$r[harga]</i>
<a href='pesan.php?id_barang=$r[id_barang]'><div  class='submitButton3'>Buy This Item</div></a><a href='detail.php?id_barang=$r[id_barang]' onclick=\"return hs.htmlExpand(this, { objectType: 'iframe' } )\"><div  class='submitButton3'>Review Item</div></a>
</div></div>";
}
?>
<br /><br /><p align="center">Ingin melihat semua koleksi produk kami...??? Silahkan cek ke : </p>
<a href="product.php"><div class="submitButton2">Produk Kami</div></a>
</div>
<div id="kanan">

<?php
if(empty($_SESSION[namamember])){
?>
<div id="judul">Member Log In</div>
<div id="widget">
<form method="post" action="log-member.php">
<table>
<tr><td>Username</td><td>:</td><td><input type="text" name="user" class="input" size="25"/></td></tr>
<tr><td>Password</td><td>:</td><td><input type="password" name="pass" class="input" size="25"/></td></tr>
<tr><td></td><td></td><td><input type="submit" value="Masuk" class="submitButton" /> <input type="reset" value="Hapus" class="submitButton" /></td></tr>
</table>
</form>
<a href="registrasi.php"><div class="submitButton2">Gak Punya Akun? Daftar Akun Baru</div></a>
</div>
<?php
}
else{
?>
<div id="judul">Selamat Datang</div>
<div id="widget">
<?php
$d=date('d');
$m=date('m');
$y=date('Y');
?>
<img src="images/user-icon.jpg" class="gambar2" />
Halo "<b><?php echo"$_SESSION[nama]"; ?></b>"<br />
Login Tanggal : <?php echo "$d-$m-$y"; ?><br /><br /><br /><br /><br />
<a href="logout.php"><div class="submitButton2">Keluar</div></a>
</div>
<?php
}
?>

<div id="judul">Toko Offline Kami</div>
<div id="widget">
<li class="li-class">Bandung</li>
<li class="li-class-no">Jl. Titimplik no.29
Kec. Coblong, Dipati Ukur</li>
<li class="li-class">Jakarta</li>
<li class="li-class-no">Mazee, fX Lifestyle X'enter lt 6
Jl. Jend Sudirman, Pintu 1 Senayan</li>
<li class="li-class">Denpasar</li>
<li class="li-class-no">ZenWalk Distro Clothing
Jl. Jend Legian Kuta 40</li>
<a href="hubungi.php"><div class="submitButton2">Ada Masalah? Hubungi Kami aja..!!</div></a>
</div>

<div id="judul">Temukan Kami di :</div>
<div id="widget">
<img src="images/facebook.gif" class="image" width="30"/><strong>Facebook</strong><br />Zenwalk Distro Clothing<br /><br />
</div>

</div>
</div>
</div>
<div id="menu-bawah">
<div id="footer">Copyright © ZenWalk Distro Clothing 2010. All Right Reserved<br />Jl. Jl. Jend Legian Kuta 40 | 
Telp: 0341-560823 fax :0341-562525 email : info@zenwalk-distro.com </div>
</div>
</body>

</html>. 

NB: yang lain maaasih ada dalam folder link : https://www.dropbox.com/s/85podbuj4qleqad/distro.zip?dl=0

Senin, 30 September 2013

QT Adalah Satu

Senin, September 30, 2013 :: Posted by - Hendra Setiawan :: Category -

Kadang aku tahu ada sesuatu
Namun sering kali aku tak tahu harus berbuat apa untuk membantu
Kadang aku tahu ada pedang yang terhunus diantara kita
Namun sekali lagi, aku tak tahu harus berbuat apa jika aku pun memegang pedang yang sama

Teman…
Aku tahu kau memiliki andil yang cukup kuat untuk mengemudikan jalanku
Kawan…
Aku tahu kamu memiliki ide-ide brilian yang bercokol di otakmu
Sahabat…
Aku tahu kau memiliki cinta yang maha dahsyat untuk kau bagikan padaku
Namun, apa kau tahu keegoisan kalian akan membelenggu otakku
Menyayat setiap rasa sayangku dan melukai cinta di dadaku?

Aku menghargaimu teman, aku menyukaimu kawan, dan aku sangat menyayangimu sahabat
Jangan suruh aku memilih salah satu di antaramu
Aku membutuhkanmu, bukan cuma kamu!
Tapi juga kamu dan kamu

Ayolah, kita gabungkan kekuatan kita, kita satukan pedang kita
Bisikan satu kata cinta
Bukan hanya untukku, untukmu, untuknya
Tapi untuk kita semua

Kita adalah satu
Tidak ada aku atau kamu atau pun dia
Yang ada adalah KITA

Jumat, 18 Mei 2012

Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

Jumat, Mei 18, 2012 :: Posted by - Hendra Setiawan :: Category -

Pada akhir Perang Dunia II, Jepang mulai banyak mengalami kekalahan di mana-mana dari Sekutu. Banyak wilayah yang telah diduduki Jepang kini jatuh ke tangan Sekutu. Jepang merasa pasukannya sudah tidak dapat mengimbangi serangan Sekutu. Untuk itu, Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia agar tidak melawan dan bersedia membantunya melawan Sekutu.


Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Jepang meyakinkan bangsa Indonesia tentang kemerdekaan yang dijanjikan dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Badan itu dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Jenderal Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang untuk Jawa pada tanggal 1 Maret 1945 mengumumkan pembentukan BPUPKI. Pada tanggal 28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota BPUPKI. Upacara peresmiannya dilaksanakan di Gedung Cuo Sangi In di Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Departemen Luar Negeri). Ketua BPUPKI ditunjuk Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat, wakilnya adalah Icibangase (Jepang), dan sebagai sekretarisnya adalah R.P. Soeroso. Jumlah anggota BPUPKI adalah 63 orang yang mewakili hampir seluruh wilayah Indonesia ditambah 7 orang tanpa hak suara.



Suasana Sidang BPUPKI

Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei–1 Juni 1945)

Setelah terbentuk BPUPKI segera mengadakan persidangan. Masa persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945. Pada masa persidangan ini, BPUPKI membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Pada persidangan dikemukakan berbagai pendapat tentang dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka. Pendapat tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno.

Mr. Mohammad Yamin

Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya tentang dasar negara Indonesia merdeka dihadapan sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945. Pemikirannya diberi judul ”Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik
Indonesia”. Mr. Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka yang intinya sebagai berikut:

  1. peri kebangsaan;
  2. peri kemanusiaan;
  3. peri ketuhanan;
  4. peri kerakyatan;
  5. kesejahteraan rakyat.

Mr. Supomo

Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar negara Indonesia merdeka. Negara yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini:

  1. persatuan;
  2. kekeluargaan;
  3. keseimbangan lahir dan batin;
  4. musyawarah;
  5. keadilan sosial.

Ir. Sukarno

Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri atas lima asas berikut ini:

  1. kebangsaan Indonesia;
  2. internasionalisme atau perikemanusiaan;
  3. mufakat atau demokrasi;
  4. kesejahteraan sosial;
  5. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang ahli bahasa. Untuk selanjutnya, tanggal 1 Juni kita peringati sebagai hari Lahir Istilah Pancasila.


Masa Persidangan Kedua (10–16 Juli 1945)

Masa persidangan pertama BPUPKI berakhir, tetapi rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka belum terbentuk. Padahal, BPUPKI akan reses (istirahat) satu bulan penuh. Untuk itu, BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara yang beranggotakan sembilan orang sehingga disebut Panitia Sembilan. Tugas Panitia Sembilan adalah menampung berbagai aspirasi tentang pembentukan dasar negara Indonesia merdeka. Anggota Panitia Sembilan terdiri atas Ir. Sukarno (ketua), Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr. Moh. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subarjo, Abikusno Cokrosuryo, dan A. A. Maramis. Panitia Sembilan bekerja cerdas sehingga pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Rumusan itu oleh Mr. Moh. Yamin diberi nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.

Pada tanggal 10 sampai dengan 16 Juli 1945, BPUPKI mengadakan sidang kedua. Pada masa persidangan ini, BPUPKI membahas rancangan undang-undang dasar. Untuk itu, dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai Ir. Sukarno. Panitia tersebut juga membentuk kelompok kecil yang beranggotakan tujuh orang yang khusus merumuskan rancangan UUD. Kelompok kecil ini diketuai Mr. Supomo dengan anggota Wongsonegoro, Ahmad Subarjo, Singgih, H. Agus Salim, dan Sukiman. Hasil kerjanya kemudian disempurnakan kebahasaannya oleh Panitia Penghalus Bahasa yang terdiri atas Husein Jayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr. Supomo. Ir. Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang pada sidang BPUPKI tanggal 14 Juli 1945. Pada laporannya disebutkan tiga hal pokok, yaitu pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan undang-undang dasar, dan undang-undang dasar (batang tubuh). Pada tanggal 15 dan 16 Juli 1945 diadakan sidang untuk menyusun UUD berdasarkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Pada tanggal 17 Juli 1945 dilaporkan hasil kerja penyusunan UUD. Laporan diterima sidang pleno BPUPKI


Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

    Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan Jepang. Untuk menindaklanjuti hasil kerja BPUPKI, Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Lembaga tersebut dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Iinkai. PPKI beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mereka terdiri atas 12 orang wakil dari Jawa, 3 orang wakil dari Sumatera, 2 orang wakil dari Sulawesi, dan seorang wakil dari Sunda Kecil, Maluku serta penduduk Cina. Ketua PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, menambah anggota PPKI enam orang lagi sehingga semua anggota PPKI berjumlah 27 orang.

    PPKI dipimpin oleh Ir. Sukarno, wakilnya Drs. Moh. Hatta, dan penasihatnya Ahmad Subarjo. Adapun anggotanya adalah Mr. Supomo, dr. Rajiman Wedyodiningrat, R.P. Suroso, Sutardjo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata, Suryohamijoyo, Abdul Kadir, Puruboyo, Yap Tjwan Bing, Latuharhary, Dr. Amir, Abdul Abbas, Teuku Moh. Hasan, Hamdani, Sam Ratulangi, Andi Pangeran, I Gusti Ktut Pudja, Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, dan Iwa Kusumasumantri.

    Proses Penetapan Dasar Negara dan Konstitusi Negara

    Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama. Pada sidang ini PPKI membahas konstitusi negara Indonesia, Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, serta lembaga yang membantu tugas Presiden Indonesia. PPKI membahas konstitusi negara Indonesia dengan menggunakan naskah Piagam Jakarta yang telah disahkan BPUPKI. Namun, sebelum sidang dimulai, Bung Hatta dan beberapa tokoh Islam mengadakan pembahasan sendiri untuk mencari penyelesaian masalah kalimat ”... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” pada kalimat ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tokoh-tokoh Islam yang membahas adalah Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimejo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh. Hassan. Mereka perlu membahas hal tersebut karena pesan dari pemeluk agama lain dan terutama tokoh-tokoh dari Indonesia bagian timur yang merasa keberatan dengan kalimat tersebut. Mereka mengancam akan mendirikan negara sendiri apabila kalimat tersebut tidak diubah. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, dicapai kesepakatan untuk menghilangkan kalimat ”... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Hal ini dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kita harus menghargai nilai juang para tokoh-tokoh yang sepakat menghilangkan kalimat ”.... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Para tokoh PPKI berjiwa besar dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Mereka juga mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Adapun tujuan diadakan pembahasan sendiri tidak pada forum sidang agar permasalahan cepat selesai. Dengan disetujuinya perubahan itu maka segera saja sidang pertama PPKI dibuka.


    Perbedaan dan Kesepakatan yang Muncul dalam Sidang PPKI

    Pada sidang pertama PPKI rancangan UUD hasil kerja BPUPKI dibahas kembali. Pada pembahasannya terdapat usul perubahan yang dilontarkan kelompok Hatta. Mereka mengusulkan dua perubahan.

    Pertama, berkaitan dengan sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Kedua, Bab II UUD Pasal 6 yang semula berbunyi ”Presiden ialah orang Indonesia yang beragama Islam” diubah menjadi ”Presiden ialah orang Indonesia asli”. Semua usulan itu diterima peserta sidang. Hal itu menunjukkan mereka sangat memperhatikan persatuan dan kesatuan bangsa. Rancangan hukum dasar yang diterima BPUPKI pada tanggal 17 Juli 1945 setelah disempurnakan oleh PPKI disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. UUD itu kemudian dikenal sebagai UUD 1945. Keberadaan UUD 1945 diumumkan dalam berita Republik Indonesia Tahun ke-2 No. 7 Tahun 1946 pada halaman 45–48.


    10 Dasar Negara yang Ada Didunia

    Jumat, Mei 18, 2012 :: Posted by - Hendra Setiawan :: Category -

    Constitution Society - National Constitutions
    Constitution of Brazil 
    Constitution of Finland 
    French constitutions (French)
    Constitution of India
    Constitution of Iran
    Constitution of Italy - In Italian
    Constitution of Japan
    Macam Dasar Negara dan Konstitusi – Yaitu ajaran atau teori yang merupakan hasil pemikiran yang mendalam (pemikiran filsafati) mengenai dunia dan kehidupan di dunia, termasuk kehidupan bernegara di dalamnya, yang dijadikan pedoman dasar yang mengatur dan memelihara kehidupan bersama dalam suatu negara.
    Dalam Ensiklopedi Indonesia, kata “dasar” (filsafat) berarti asal yang pertama. Bila dihubungkan dengan negara (dasar negara), kata “dasar” berarti pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai bidang kehidupan.
    Bagi bangsa Indonesia, dasar negara yang dianut adalah Pancasila. 

    Macam macam dasar negara (lebih dari 10 macam dasar negara)

    Constitution of Poland
    Constitution of Russia
    Constitution of Portugal (in Portuguese)
    Constitution of Latvia - In Latvian
    Constitution of Lithuania
    Constitution of Sweden
    U.S. Constitution - Annotated version of the United States Constitution
    Constitution of Mexico (in Spanish)
    Constitution of the People's Republic of China
    Constitution of Ireland

    Beberapa Ikhtisar Organisasi Pelatihan Komunitas Islam di Inggris

    Jumat, Mei 18, 2012 :: Posted by - Hendra Setiawan :: Category -


    Ketika kita membahas sifat dan konteks sekolah-sekolah Islam, itu adalah lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri dalam menawarkan pelayanan pendidikan di lingkungan Islam yang murni dengan kepatuhan yang kuat terhadap nilai-nilai agama dan etika. Ini adalah sekolah yang menanamkan ajaran mendasar dari kitab suci ke dalam pikiran anak-anak muda. Ada ratusan Muslim yang tinggal di luar tanah air mereka dan karenanya mereka membutuhkan lembaga untuk layanan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. Dalam hal ini, sekolah-sekolah Islam di negara-negara asing memainkan peran utama dalam memenuhi harapan dan kebutuhan populasi Muslim.

    Inggris adalah tuan rumah jutaan umat Islam yang berasal dari seluruh dunia, jadi ada puluhan sekolah Islam di Inggris.

    Mengingat sejumlah jutaan Muslim, ada permintaan yang besar dari lembaga pendidikan Islam yang dapat menawarkan layanan pendidikan berkualitas kepada penduduk Muslim dan dapat mengatasi berbagai masalah dari mereka berkaitan dengan agama. Kasus ini tidak terbatas pada layanan pendidikan bagi anak-anak Muslim saja, karena dalam banyak kasus, orang tua sendiri harus berkonsultasi dengan beberapa ibadah demi mendapatkan nasihat yang relevan dan dibutuhkan, sehingga peran dari lembaga menjadi lebih besar. 

    Mungkin ada ratusan organisasi yang sangat terkenal di seluruh Inggris, yang setia melayani kebutuhan penduduk Muslim di banyak daerah. Peran dan lingkup tugas dari badan amal Islam jauh lebih luas daripada organisasi amal sederhana. Mereka tidak hanya bekerja untuk solusi yang lebih baik dan informasi keagamaan bagi penduduk Muslim tetapi juga menawarkan dialog antara berbagai segmen masyarakat. Mereka juga membantu memberantas kesalahpahaman tentang Islam dan mempromosikan lingkungan hidup berdampingan secara damai.
    Jika Anda ingin melihat beberapa contoh amal Islam dan organisasi amal yang setia bekerja untuk tujuan yang sangat; melihat kasus Hanifah masyarakat, yang merupakan amal Islam yang sangat terkenal dan dihormati dan organisasi komunitas pelatihan. Hal ini antara organisasi pelatihan yang sangat dihormati, bernilai dan dapat dipercaya Islam pendidikan dan masyarakat yang bekerja untuk berbagai layanan selama 11 tahun terakhir. Hal ini secara khusus melayani orang tua Muslim dalam mengembangkan dan membangun karakter dan pikiran anak-anak mereka. Acara Anda dapat menghubungi mereka di web.

    Ingat, peran organisasi non pemerintah tidak terbatas pada satu sektor atau tujuan, dan peran mereka dalam pengembangan masyarakat adalah tanpa keraguan. Apakah kita berbicara tentang pelayanan pendidikan, atau inisiatif komunitas pelatihan, mereka memang stakeholder bersemangat di setiap masyarakat. Mereka tidak hanya meningkatkan kinerja sektor mereka melayani, tetapi juga membantu masyarakat dalam mengelola masalah dengan menawarkan pelatihan masyarakat yang relevan dan kesadaran sosial tentang isu-isu. Dalam kasus khusus dari Hanifah masyarakat, dimensi layanan dan arena jauh lebih teregang dan komprehensif.

    Komunitas pelatihan, pelayanan pendidikan dan pembentukan karakter sebenarnya dari penduduk muda adalah daerah layanan utama badan amal Islam di Amerika Raya. 

    Selasa, 06 Desember 2011

    Sejarah Bung Tomo

    Selasa, Desember 06, 2011 :: Posted by - Hendra Setiawan :: Category -

    Sutomo lahir di Surabaya, 3 Oktober 1920. Ia melewati masa kecil hingga dewasa di Surabaya. Arek Suroboyo asli. Tapi, nama masyhurnya bukan Cak Tomo, melainkan Bung Tomo. Inilah biodata singkat Cak, eh, Bung Tomo.

    Masa remaja:
    1. Anggota Gerakan Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) Lulus Ujian Pandu Kelas I (yang pertama di Jawa Timur dan kedua untuk seluruh Indonesia), di Indonesia waktu itu hanya ada tiga pandu kelas satu.
    2. Sekretaris Parindra ranting anak cabang di tembok duku, Surabaya sekitar tabun 1937.
    3. Ketua ke1ompok sandiwara Pemuda Indonesia raya di Surabaya, mementaskan cerita-cerita perjuangan tahun 1939 sampai balatentara Jepang datang.
    Masa Pemuda:
    1. Wartawan free lance pada Harian Soeara Oemoem di Surabaya 1937.
    2. Wartawan dan penulis pojok harian berbahasa Jawa, Ekspres di Surabaya 1939.
    3. Redaktur Mingguan Pembela Rakyat, di Surabaya 1938.
    4. Pembantu koresponden untuk Surabaya, Majalah Poestaka Timoer Jogjakarta, sebelum perang di bawah asuhan almarhum Anjar Asmara.
    5. Wakil pemimpin redaksi kantor berita pendudukan Jepang Domei bagian Bahasa Indonesia, untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya 1942-1945. Dan memberitakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dalam tulisan bahasa Jawa, bersama wartawan senior Romo Bintarti (untuk menghindari sensor balatentara Jepang).
    6. Pemimpin Redaksi Kantor Berita Indonesia Antara di Surabaya 1945.
    Masa Revolusi Fisik 1945-1949:
    1. Ketua umum/pucuk pimpinan Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) dengan cabangnya di seluruh Indonesia. BPRI mendidik, melatih dan mengirimkan kesatuan-kesatuan bersenjata ke seluruh wilayah tanah air. Setiap malam mengucapkan pidato dari Radio BPRI untuk mengobarkan semangat perjuangan yang selalu di relai oleh RRI di seluruh wilayah Indonesia (1945-1949). Sebagai pimpinan BPRI sejak 12 Oktober 1945 sampai Juni 1947 (sampai dilebur didalam Tentara Nasional Indonesia).
    2. Anggota Dewan Penasehat Panglima Besar Jenderal Sudirman.
    3. Ketua Badan Koordinasi Produksi Senjata Seluruh Jawa dan Madura.
    4. Dilantik oleh Presiden Soekarno sebagai anggota pucuk pimpinan Tentara Nasional Indonesia, bersama Jenderal Sudinnan, Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo, Komodor Soerjadarma, Laksamana Nazir dan sebagainya, dengan pangkat Mayor Jenderal TNI AD, dengan tugas koordinator AD, AL, AU di bidang informasi dan perlengkapan perang.
    5. Anggota Staf Gabungan Angkatan Perang RI.
    6. Ketua Panitia Angkutan Darat (membawahi bidang kereta api, bis antar kota dan sebagainya, dengan tugas mengkoordinasikan semua alat angkutan darat di wilayah RI) dan bertanggung jawab langsung kepada Panglima Besar TNI.
    7. Membuat siaran pengumuman panggilan masuk kemiliteran RI yang pertama.

    Foto Legendaris
      Foto ini legendaris, selalu muncul di setiap publikasi 10 November, menjadi ilustrasi buku sejarah jika mengulas perang 10 November. Siapa pemotretnya dan bagaimana situasi yang melatarbelakanginya?
    Di foto itu Bung Tomo yang ceking terlihat gagah berpidato. Berseragam militer, tangan kanannya menunjuk ke atas. Kumisnya tipis, matanya tajam. Kepalanya dinaungi payung bergaris-garis dan corong bundar menghadang mulutnya.
    Namun siapa sangka, foto itu sebenarnya bukan diambil saat perang 10 November 1945, tetapi beberapa tahun setelahnya. Istri Bung Tomo, Sulistina, mengakui foto itu tidak dijepret di Surabaya. “Itu yang motret
    IPPHOS, di lapangan Mojokerto. Waktu itu Bapak sedang berpidato. Nggak dibuat-buat, kok,” tanya ujar Sulistina. Putra kedua Bung Tomo, Bambang Sulistomo, membenarkan ayahnya tidak sempat diabadikan pada perang 10 November karena perannya yang penting sehingga posisinya selalu dirahasiakan.
    Lantas siapa yang memotret Si Bung sehingga foto hitam putih ini mampu bercerita banyak tentang kegagahan 10 November? Surya mendatangi kantor IPPHOS Surabaya di Jl Urip Sumohardjo. IPPHOS kependekan dari Indonesia Press Photo Service, biro dokumentasi foto satu-satunya di zaman perang.
    Sayang, IPPHOS Surabaya tidak aktif lagi. Tidak ada orang yang bisa memberi keterangan tentang foto ini.
    Beruntung, ada sejumlah literatur terkait foto legendaris ini. Faktanya, selama periode terakhir 1945, ketika perang Surabaya berkecamuk, ternyata tidak ada satupun surat kabar yang memuat foto Bung Tomo berpayung ini.
    Foto itu pertama kali muncul dalam majalah dwi bahasa, Mandarin dan Indonesia, Nanjang Post, edisi
    Februari 1947. Ada foto Bung Tomo dengan pose dahsyat ini. Dijelaskan dalam keterangan foto itu bahwa Bung Tomo sedang berpidato di lapangan Mojokerto dalam rangka mengumpulkan pakaian untuk korban Perang Surabaya.
    Saat itu masih banyak warga Surabaya yang bertahan di pengungsian di Mojokerto dan jatuh miskin. Sementara Surabaya sedang diduduki Belanda. Sulistina hanya mengenal nama Mendur, wartawan foto IPPHOS yang mengambil gambar ‘Bapak’.
    Lantas siapa Mendur? Nama lengkapnya Alexius Mendur (1907-1984), pendiri IPPHOS. Mendur adalah legenda fotografi era perang. Dialah yang mengabadikan hampir semua peristiwa bersejarah periode 1945-1949.
    Dia satu-satunya fotografer yang memotret pembacaan proklamasi RI 17 Agustus 1945. Alex bukan orang asing bagi Bung Tomo. Mereka bersahabat sejak lama karena sama-sama wartawan. Di zaman Jepang, Bung Tomo adalah pemimpin redaksi kantor Berita Domei yang kelak menjadi Kantor Berita Antara di Surabaya.
    Sementara, Mendur tercatat sebagai kepala desk foto kantor berita Domei Jakarta. Alex Mendur dan saudara kembarnya, Frans Mendur, mendirikan IPPHOS pada 2 Oktober 1946 di Jakarta. Beberapa nama lain juga tercatat sebagai pendiri IPPHOS. Misalnya, JK Umbas, FF Umbas, Alex Mamusung, dan Oscar Ganda.
    Hasil jepretan Mendur itu sudah berbicara banyak. Tanpa mendengar pidato Bung Tomo dan hanya melihat foto itu, orang sudah bisa membayangkan dengan jelas bagaimana situasi pada masa itu. Tak mengherankan kalau kemudian foto itu dianggap sebagai salah satu yang terbaik yang pernah dibuat di era perang kemerdekaan.
    Source : Kuncarsono prasetyo dan Bung Tomo Suamiku, Jakarta (Pustaka Sinar Harapan, 1995)